Pada Sabtu, 11 Januari 2025, Gugus 02 Kecamatan Lenteng
mengadakan workshop bertema Strategi Efektif Bimbingan dan Konseling untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Siswa. Kegiatan ini bertempat di aula
pertemuan Gugus 02 dan dihadiri oleh seluruh kepala sekolah serta tiga orang.
wawasan, strategi, dan keterampilan kepada para kepala
sekolah dan guru dalam menerapkan layanan bimbingan dan konseling (BK) yang
efektif. BK di sekolah dasar dianggap sebagai langkah penting dalam membimbing
siswa agar dapat mengembangkan potensi akademik, emosional, dan sosial mereka
secara optimal.
Kesejahteraan psikologis siswa sering kali menjadi faktor
kunci dalam keberhasilan proses pembelajaran. Namun, tidak semua guru memiliki
keterampilan memadai dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling secara
profesional. Oleh karena itu, workshop ini diadakan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang esensi BK di sekolah dasar, peran guru sebagai mentor, dan
teknik-teknik pencegahan maupun penanganan perilaku siswa yang kurang sesuai.
Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat:
- Meningkatkan
pemahaman tentang pentingnya layanan BK sebagai bagian integral dari
pendidikan.
- Mengembangkan
keterampilan dalam mengidentifikasi kebutuhan psikologis siswa.
- Menerapkan
strategi BK yang relevan dengan karakteristik siswa di sekolah dasar.
Kegiatan berlangsung selama satu hari penuh dengan
menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang pendidikan dan bimbingan
konseling, yaitu: Bapak Andilala, Kepala Sekolah SDN Juluk 1, Kecamatan
Saronggi, Kabupaten Sumenep dan Ibu Riskiyah, Kepala Sekolah SDN Moncek
Timur, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. Kagiatan ini di buka langsung oleh
bapak Koordinator pengawas Kecamatan Lenteng, bapak Achmad Zaini, M.Pd
Para peserta dibekali dengan lima materi inti yang
disampaikan secara runtut dan interaktif oleh kedua narasumber. Adapun materi
yang disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Penanaman Karakter melalui Pembiasaan pada Keragaman
Peserta Didik
Materi ini membahas bagaimana guru dapat menanamkan
nilai-nilai karakter kepada siswa melalui kegiatan rutin yang menghargai
keberagaman. Guru diajak untuk menciptakan lingkungan yang inklusif sehingga
siswa merasa dihargai, terlibat, dan nyaman.
2. Peran dan Tanggung Jawab Guru sebagai Mentor
Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai mentor yang membimbing siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Narasumber memberikan contoh peran guru dalam memberikan arahan positif,
mendukung siswa yang mengalami kesulitan, serta membangun hubungan yang
harmonis dengan siswa.
3. Esensi dan Konsep Dasar Layanan BK di SD
Dalam sesi ini, peserta diajak memahami konsep dasar layanan
bimbingan konseling yang mencakup identifikasi kebutuhan siswa, jenis layanan
BK, serta langkah-langkah pengelolaan BK yang relevan dengan konteks sekolah
dasar.
4. Identifikasi dan Analisis Perilaku Salah Suai Peserta
Didik
Guru diajarkan untuk mengenali perilaku siswa yang tidak
sesuai dengan norma atau nilai sekolah. Narasumber memberikan panduan praktis
dalam menganalisis penyebab perilaku tersebut serta teknik untuk merumuskan
solusi.
5. Pencegahan dan Penanganan Perilaku Salah Suai
Sesi ini menjadi puncak kegiatan, di mana peserta diajak
berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam menangani perilaku siswa yang
bermasalah. Peserta juga diberikan strategi pencegahan berbasis pembiasaan
positif yang dapat diterapkan secara praktis di sekolah.
Kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat oleh para
peserta. Diskusi interaktif, simulasi kasus, dan sesi tanya jawab berlangsung
dinamis hingga akhir acara. Banyak peserta yang menyampaikan bahwa materi yang
diberikan sangat relevan dengan tantangan yang mereka hadapi di sekolah.
“Saya merasa mendapatkan banyak wawasan baru, terutama
tentang cara menangani siswa yang memiliki perilaku kurang sesuai. Materinya
sangat membantu kami untuk lebih memahami siswa,” ungkap salah satu peserta.
Workshop ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi
peningkatan kualitas layanan BK di Gugus 02 Kecamatan Lenteng. Dengan
implementasi yang tepat, guru dapat mendukung siswa dalam mengembangkan potensi
mereka secara maksimal sekaligus menjaga kesejahteraan psikologis mereka.
Pengawas Bina sekolah dasar di lingkungan Gugus 02, Drs. Hasyik, M.Pd menyampaikan harapan agar kegiatan serupa
dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan kompetensi para
guru. Selain itu, direncanakan akan ada program monitoring dan evaluasi untuk
memastikan implementasi hasil workshop di masing-masing sekolah berjalan dengan
baik.
Melalui kegiatan ini, Gugus 02 Kecamatan Lenteng kembali
menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan, tidak hanya dari
sisi akademik tetapi juga dari sisi psikologis dan karakter siswa.



.jpeg)
