Cari Blog Ini

Eva, Bintang SDN Moncek Timur di Festival Tunas Bahasa Ibu: Menghidupkan Puisi Madura 'Potra-Potre Madura

 

Sumenep, Jawa Timur - SDN Moncek Timur kembali menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan budaya lokal dengan ikut serta dalam Festival Tunas Bahasa Ibu melalui lomba puisi berbahasa Madura. Pada ajang bergengsi ini, sekolah akan mewakili Kecamatan Lenteng, dan siswi berbakat Khlifatun Nailiyah, yang akrab disapa Eva, dipilih untuk tampil membacakan sebuah puisi berjudul "Potra-Potre Madura" karya Lukman Hakin AG.

Lomba puisi ini akan dilangsungkan pada hari Sabtu, 28 September 2024, di Gedung Ki Hajar Dewantara. Harapan besar menyertai keikutsertaan Eva, yang diharapkan mampu memukau para juri dengan kemampuan ekspresi dan intonasi yang luar biasa, sebagaimana yang telah ditunjukkannya dalam latihan. Eva telah mempersiapkan diri dengan tekun dan sungguh-sungguh, di bawah bimbingan intensif dari guru-guru SDN Moncek Timur yang dengan gigih mendampingi dan melatihnya.






Kepala SDN Moncek Timur, Ibu Riskiyah, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap keikutsertaan Eva dalam lomba ini. Beliau menyampaikan rasa bangganya atas usaha keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan Eva selama persiapan lomba, serta berterima kasih kepada para guru yang telah bekerja keras membimbing Eva dengan penuh komitmen. Menurut Ibu Riskiyah, lomba ini tidak hanya menjadi ajang untuk unjuk kemampuan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya Madura, serta mengukir prestasi yang membanggakan bagi sekolah dan Kecamatan Lenteng.

Dengan segala dukungan dan doa dari pihak sekolah, Ibu Riskiyah berharap Eva dapat memberikan penampilan terbaiknya pada lomba hari ini. Semoga melalui puisi "Potra-Potre Madura", Eva mampu menyampaikan pesan yang mendalam dan berhasil memikat hati para juri, serta membawa nama baik SDN Moncek Timur dan Kecamatan Lenteng ke tingkat yang lebih tinggi.

Festival Tunas Bahasa Ibu ini tidak hanya sekadar lomba, tetapi juga merupakan panggung untuk menunjukkan bahwa generasi muda tetap berakar pada tradisi dan budaya lokal, sambil tetap berkiprah dalam dunia pendidikan yang lebih luas.o

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar